Bayi Sering Gumoh ? Ini solusinya
Balita kerap gumoh bisa jadi membuat bunda merasa takut. Keadaan ini sesungguhnya lumayan universal dirasakan balita serta tidaklah perihal yang beresiko. Walaupun universal terjalin, seringnya gumoh pada balita pula dapat diakibatkan oleh keadaan kedokteran tertentu yang butuh diwaspadai.
Gumoh merupakan keluarnya cairan, susu, ataupun santapan yang baru saja ditelan. Dalam sebutan kedokteran, gumoh ini diucap dengan refluks. Keadaan ini wajar dirasakan balita sebab kerongkongannya yang belum tumbuh seluruhnya serta dimensi lambung balita yang masih kecil.
Gumoh umumnya hendak menghilang kala balita berumur 1 tahun. Pada umur ini, cincin otot yang berperan selaku katup di bawah tenggorokan telah berperan dengan baik, sehingga santapan yang masuk ke dalam lambung balita tidak gampang keluar.
Gumoh yang Terkategori Normal
Pada dasarnya, balita kerap gumoh tidaklah keadaan yang mengkhawatirkan. Tidak hanya menghasilkan susu ataupun santapan, gumoh terkadang pula diiringi dengan sendawa, batuk, ataupun cegukan. Frekuensi gumoh pada balita juga sangat bermacam- macam, dapat tidak sering, lumayan kerap, ataupun apalagi terjalin tiap kali balita diberi susu ataupun santapan.
Baca juga : Doodle Hadir di IMBEX 2022 MOMMY N ME
Keadaan balita kerap gumoh yang terkategori wajar bisa dinilai dari sebagian perihal berikut ini:
Balita senantiasa ingin menyusu serta makan.
Berat tubuh balita masih meningkat cocok umurnya.
Balita senantiasa nampak aman serta tidak rewel.
Balita tidak nampak sesak ataupun rewel.
Bila Sang Kecil hadapi gumoh dengan identitas semacam di atas, perihal tersebut menunjukkan kalau keadaannya baik- baik saja serta tidak membutuhkan penindakan spesial.
Upaya Menanggulangi Balita Kerap Gumoh
Beberapa metode dapat dicoba buat menghindari balita kerap gumoh, antara lain:
1. Posisikan kepala balita lebih tegak dikala menyusu serta setelahnya
Dikala Bunda berikan Sang Kecil ASI ataupun santapan padat, posisikan kepalanya supaya lebih tegak. Pertahankan posisi tersebut paling tidak 20- 30 menit sehabis Sang Kecil makan supaya santapan tidak naik kembali ke tenggorokan Sang Kecil.
2. Bagikan ASI ataupun santapan secukupnya
Metode lain buat menghindari Sang Kecil kerap gumoh merupakan dengan memberinya ASI, susu resep, ataupun santapan dengan jatah sedikit, tetapi kerap. Yakinkan pula buat membuat Sang Kecil sendawa tiap habis menyusu ataupun di sela waktu menyusui.
3. Perhatikan dimensi dot yang digunakan
Bila Sang Kecil menyusu dengan dot, perhatikan kembali dimensi dot yang digunakan. Dot yang sangat besar menimbulkan susu yang keluar sangat banyak, sehingga membuat Sang Kecil gampang tersedak serta gumoh.
4. Yakinkan balita tidak tidur tengkurap sehabis menyusu
Sehabis menyusui Sang Kecil, janganlah langsung menidurkannya. Bunda ataupun Bapak bisa menggendong Sang Kecil sepanjang kurang lebih 20- 30 menit terlebih dulu.
Sehabis itu, Bunda dapat menidurkan Sang Kecil tidur dalam posisi telentang dengan posisi kepala sedikit lebih besar dari tubuh serta kakinya. Perihal ini butuh dicoba sebab balita yang tidur tengkurap sehabis menyusu ataupun makan lebih berisiko terserang sindrom kematian balita tiba- tiba ataupun sudden infant death syndrome( SIDS).
Upaya lain yang pula bisa Bunda jalani buat kurangi gumoh merupakan kurangi mengkonsumsi susu sapi untuk Sang Kecil, paling utama bila dia dicurigai mengidap intoleransi laktosa.
Tetapi, Bunda senantiasa dianjurkan buat bertanya dengan dokter anak terlebih dulu guna memperoleh penindakan yang cocok.
Indikasi yang Butuh Diwaspadai
Walaupun gumoh pada balita merupakan perihal yang terkategori wajar terjalin, Bunda butuh waspada apabila Sang Kecil gumoh diiringi dengan sebagian keluhan ataupun indikasi lain, semacam:
Sang Kecil mulai gumoh pada umur 6 bulan serta terus terjalin sampai umurnya lebih dari 1 tahun.
Sangat kerap memuntahkan santapan ataupun susu serta jumlah isi lambung yang dimuntahkan Sang Kecil lumayan banyak.
Cairan yang dimuntahkan Sang Kecil bercorak kuning, hijau, ataupun diiringi darah.
Sang Kecil sulit makan ataupun menolak diberi susu, sehingga berat tubuhnya tidak meningkat.
Nampak sesak, lemas, rewel, serta kerap menangis.
Demam.
Bila Sang Kecil kerap gumoh serta menampilkan sebagian indikasi di atas, hingga perihal tersebut dapat jadi diakibatkan oleh penyakit tertentu, semacam alergi susu sapi, penyumbatan ataupun penyempitan pada tenggorokan, serta penyakit refluks asam lambung pada balita.
Gumoh kerap kali ialah perihal yang normal terjalin serta ialah bagian dari berkembang kembang balita. Oleh karena itu, Bunda hendaknya tidak butuh takut kala Sang Kecil gumoh serta nampak tenang serta sehat.
Comments
Post a Comment